ENTROPI
DISUSUN
OLEH:
Nyoman
Chandra (13) XI MIA 1
SMA
YOS SUDARSO CILACAP
TAHUN
PELAJARAN 2014/2015
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Dalam
mempelajari fisika banyak istilah yang digunakan untuk mendiskripsikan suatu
hal. Salah satunya dalah entropi. Untuk lebih memahami pengguanaan istilah
entropi dan penerapannya maka ada perlunya kita mempelajari istilah tersebut
1.2.
Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud entropi?
2. Bagaimana proses penemuan
istilah entropi ?
3. Bagaimana penerapan entropi dalam
kehidupan sehari hari?
1.3.
Tujuan Penulisan
1. Mengetahui apa yang dimaksud entropi
2. Mengetahui bagaimana proses penemuan
istilah entropi
3. Mengetahui bagaimana penerapan
entropi dalam kehidupan sehari hari
1.4.
Hipotesa
2.
Entropi adalah banyaknya energy yang tidak dapat
diubah menjadi usaha
3.
Entropi ditemukan bersamaan dengan penemuan
hokum 2 termodinamika
3
Entropi dipakai sebagai perhitungan efisiensi
sebuah mesin.
1.5.
Metode Penulisan
Untuk mendapatkan data yang
diperlukan dalam penulisan, penulis menggunakan metode sebagai berikut:
a.
Metode Studi Pustaka
BAB II
DASAR TEORI
2.1.
Sejarah Penemuan
Istilah Entropi
Kata entropi pertama kali dicetuskan oleh Rudolf
Clausius pada tahun 1865, berasal dari bahasa Yunani εντροπία
[entropía], εν- [en-] (masuk) dan τροπή [tropē] (mengubah, mengonversi). Merupakan ukuran kesemrawutan atau keacakan
dalam suatu sistem fisika. Dalam teori informasi, entropi adalah ukuran yang
dihubungkan dengan kandungan informasi suatu pesan. Ahli fisika Jerman, Rudolf
Clausius, melontarkan istilah itu pada tahun 1865 untuk suatu fungsi
termodinamika. Pada tahun 1854 Clausius mengemukakan bahwa fungsi tersebut
cenderung bertambah besar lewat proses alamiah yang bersifat serta merta
(spontan). Ungkapan Clausius mengenai hukum pertama dan kedua termodinamika:
“energi alam semesta konstan; entropi alam semesta cenderung menuju nilai
maksimum.”
Perubahan
entropi suatu sistem untuk suatu proses reversibel (berbalik) yang
tak-terhingga kecilnya sama dengan banyaknya kalor yang diserap atau dibebaskan
oleh sistem dalam proses itu dibagi suhu mutlak. Sebagai suatu fungsi
termodinamika, entropi hanya bergantung pada keadaan awal dan keadaan akhir
sistem dan tidak pada proses yang terjadi. Tetapi untuk menghitungnya harus
dipilih suatu jalan yang reversibel.
Untuk
sistem yang terpencil (tidak dapat bertukar kalor maupun kerja dengan
sekitarnya) entropi itu tak berubah dalam proses reversibel, dan entropi bertambah
besar dalam proses tak revesibel (tak berbalik).
Meskipun
pada awalnya dikemukakan Clausius ketika ia mempelajari mesin kalor, entropi
terbukti jauh lebih bermakna dalam mempelajari proses alamiah. Ahli fisika J.
Willard Gibbs, pada tahun 1873, melontarkan fungsi termodinamika G (energi
bebas) yang didefinisikan sebagai G = E + P V – TS, dengan S = entropi; E –
energi dalam; P, V, T masing-masing tekanan, volume, dan suhu sistem. Bertambah
atau berkurangnya G (positif atau negatifnya A G) akan menandai spontan atau
tidaknya suatu proses. Proses kesetimbangan ditandai dengan G konstan.
Pada
tahun 1872 ahli fisika Ludwig Boltzmann dalam mengembangkan mekanika statistik
mengemukakan suatu fungsi yang terus-menerus berkurang selama molekul-molekul
bertabrakan. Ia mengenali bahwa fungsi itu setara dengan nilai negatif dari
entropi (minus S). Atas sanggahan Josef Loschmidt, tahun 1877, Boltzmann
mematangkan konsepnya mengenai kesetimbangan dan entropi. Kesetimbangan atau keadaan
entropi maksimum adalah keadaan ketika himpunan molekul dapat menghuni
sebanyak mungkin konfigurasi yang dimungkinkan. Oleh karena itu entropi
dikaitkan dengan kebolehjadian sistem berada dalam suatu keadaan tertentu
seperti diukur oleh banyaknya konfigurasi molekul berlainan yang dapat dimiliki
sistem dalam keadaan tersebut. Karena pada umumnya suatu sistem berubah serta
merta ke keadaan yang lebih mungkin, entropi akan bertambah dengan sepadan.
2.2.
Definisi Entropi
Entropi adalah salah satu besaran termodinamika yang mengukur energi dalam sistem per
satuan temperatur yang tak dapat digunakan untuk melakukan usaha. Entropidari sebuah sistem tertutup selalu naik dan pada kondisi transfer panas, energi panas berpindah dari komponen yang bersuhu lebih tinggi ke
komponen yang bersuhu lebih rendah. Pada suatu sistem yang panasnya terisolasi,
entropi hanya berjalan satu arah (bukan proses reversibel/bolak-balik). Entropi
suatu sistem perlu diukur untuk menentukan bahwa energi tidak dapat dipakai
untuk melakukan usaha pada proses-proses termodinamika. Proses-proses ini hanya bisa
dilakukan oleh energi yang sudah diubah bentuknya, dan ketika energi diubah
menjadi kerja/usaha, maka secara teoritis mempunyai efisiensi maksimum
tertentu. Selama kerja/usaha tersebut, entropi akan terkumpul pada sistem, yang
lalu terdisipasi dalam
bentuk panas buangan.Pada termodinamika klasik, konsep entropi didefinisikan pada hukum kedua termodinamika, yang menyatakan bahwa entropi dari sistem yang terisolasi selalu bertambah atau tetap konstan. Maka, entropi juga dapat menjadi ukuran kecenderungan suatu proses, apakah proses tersebut cenderung akan "terentropikan" atau akan berlangsung ke arah tertentu. Entropi juga menunjukkan bahwa energi panas selalu mengalir secara spontan dari daerah yang suhunya lebih tinggi ke daerah yang suhunya lebih rendah.
Entropi termodinamika mempunyai dimensi energi dibagi temperatur, yang mempunyai Satuan Internasional joule per kelvin (J/K).
Dalam proses
adiabatik, d’Q = 0, dan dalam proses adaibatik ireversibel d’Qr = 0.
Oleh karena itu dalam proses adibatik reversibel, ds = 0 atau ini berarti bahwa
entropi S tetap. Proses demikian ini disebut pula sebagai proses insentropik.
Jadi:
d’Qr = 0
dan dS = 0
Dalam proses isotermal reversibel, suhu T tetap,
sehingga perubahan entropi
Untuk melaksanakan
proses semacam ini maka sistem dihubungkan dengan sebuah reservoir yang suhunya
berbeda. Jika arus panas mengalir masuk kedalam sistem, maka Qr
positif dan entropi sistem naik. Jika arus panas keluar dari sistem Qr
negatif dan entropi sistem turun.
Contoh proses
isotermal reversibel ialah perubahan fase pada tekanan tetap. Arus panas yang
masuk kedalam sistem per satuan massa atau per mol sama dengan panas
transformasi 1, sehingga perubahan entropi jenisnya menjadi :
Jika dalam suatu proses terdapat arus panas
antara sistem dengan lingkungannya secara reversibel, maka pada hakekatnya suhu
sistem dan suhu lingkungan adalah sama. Besar arus panas ini yang masuk kedalam
sistem atau yang masuk kedalam lingkungan disetiap titik adalah sama, tetapi
harus diberi tanda yang berlawanan. Karena itu perubahan entropi lingkungan
sama besar tapi berlawanan tanda dengan perubahan entropi sistem dan jumlahnya menjadi nol.
Sebab sistem bersama dengan lingkungannya membentuk dunia, maka boleh dikatakn
bahwa entropi dunia adalah tetap. Hendaknya diingat bahwa pernyataan ini
berlaku untuk proses reversibel saja.
Keadaan akhir proses
irreversibel itu dapat dicapai dengan ekspansi reversibel. Dalam ekspansi
semacam ini usaha luar haus dilakukan. Karena tenaga dakhil sistem tetap, maka
harus ada arus panas yang mengalir kedalam sistem yang sama besarnya dengan
usaha luar tersebut. Entropi dalam gas dal proses reversibel ini naik dan
kenaikan ini sama dengan kenaikan dalam proses sebenarnya yang irreversibel,
yaitu ekspansi bebas.
2.3
Penerapan Entropi
Implikasi
hukum kedua termodinamika pada lingkungan hidup adalah bahwa setiap sistem
cenderung akan mengalami peningkatan limbah atau ketidakberesan, sehingga
memerlukan pengelolaan atau bantuan energi dari luar. Prinsip ini terjadi
dalam pengelolaan lingkungan hidup oleh manusia, terutama dalam pemanfaatan
ilmu pengetahuan dan teknologi. Entropi dapat dikurangi dengan menjadikan
limbah sebagai sumber daya yang dapat didaur-ulang.
Contoh:Pemanfaatan limbah perkebunan kedele untuk pakan ternak.
Jerami sebagai entropi dapat digunakan lagi untuk bahan baku kertas,
makanan ternak, dan keperluan lain.
Manusia menjadikan buah-buahan sebagai salah satu sumber energi.
Entropi yang berupa kulit buah adalah sumber bagi semut.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
2.
Entropi adalah salah satu besaran termodinamika yang
mengukur energi dalam sistem per satuan temperatur yang tak dapat digunakan
untuk melakukan usaha.
3.
Penerapan Entropi dalam kehidupan sehari ahri
adalah dalam proses daur ulang
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR PUSTAKA
cintaoktavia.blogspot.com
____.___. Diktat Pembelajaran Untuk SMA/MA KTSP
KUANTUM.___:____
bisa sy mnta data file makalah fisika entropi ini?
BalasHapusthnkss