Langsung ke konten utama

LAPORAN PRATIKUM BIOLOGI PERBEDAAN SEL HEWAN DAN TUMBUHAN


LAPORAN PRATIKUM BIOLOGI

PERBEDAAN SEL HEWAN DAN TUMBUHAN








DISUSUN OLEH:

Nyoman Chandra (13) XI MIA 1


SMA YOS SUDARSO CILACAP

TAHUN PELAJARAN 2014/2015


BAB 1

Pendahuluan

1.     Latar Belakang:

            Sel pertama kali ditemukan oleh seorang ilmuwan dari Inggris bernama Robert Hooke pada tahun 1665. Saat itu, Hooke mengamati sel gabus dari dinding sel tumbuhan yang sudah mati dengan menggunakan mikroskop sederhana. Ia melihat adanya ruangan kecil kosong yang kemudian menamakannya dengan sel (bahasa latin, cellula = kamar kecil).(Irmaningtyas 2013).

            Sel merupakan tingkatan struktural kehidupan terendah, yang memiliki seluruh sifat kehidupan (Irmaningtyas 2013).

            Sel tumbuhan dan sel hewan merupakan  sel eukariotik. Tetapi keduanya memiliki perbedaan struktur maupun  fungsi. Umumnya sel tumbuhan berukuran lebih besar (10 – 100 µm) dibandingkan dengan sel hewan (10-30 µm).dalam ilmu ekologi, tumbuhan berperan sebagai produsen yang mampu mebuat makanan sendiri, sedangkan hewan berperan sebagai konsumen atau pemakan. Perbedaan peranan tersebut terjadi karena sel tumbuhan memiliki organel-organel sel yang tidak dimiliki hewan, begitupun sebailknya. ( Irmaningtyas 2013)


2.     Tujuan :

a.       Mengetahui bagaimana bentuk sel tumbuhan.

b.      Mengetahui bagaimana bentuk sel hewan.

c.       Mengetahui perbedaan antara sel tumbuhan dan sel hewan.


3.     Hipotesa :

a.       Pada sel tumbuhan bentuknya teratur dan rapi.

b.      Pada Sel hewan bentuknya tidak beraturan.

c.       Perbedaannya sel tumbuhan memiliki dinding sel dan sel hewan tidak.





BAB 2

Metode Pratikum



1.     Waktu dan Tempat:

ü  Hari, Tanggal : Kamis 14 Agustus 2014

ü  Jam : 10.15-11.45

ü  Tempat : Laboratorium Biologi SMA YOS SUDARSO CILACAP


2.      Alat :

·         Baki

·         Gelas Benda

·         Kaca Preparat dan Penutup

·         Mikroskop

·         Pipet

·         Silet


3.     Bahan:

·         Air

·         Lapisan Kulit Bawang

·         Lapisan Mukosa

·         Metilin Biru

·         Tissue

·         Tusuk Gigi









4.     Cara Kerja:

a.       Siapkan semua alat dan bahan.

b.      Isi gelas benda dengan air sebanyak 50 ml.

c.       Kupas bawang merah untuk diambil kulit tipis yang nantinya akan diamati

d.      Letakkan kulit lapisan kulit bawang tipis tersebut pada kaca preparat, Tetesi dengan air, bersihkan air berlebih dengan Tissue.

e.       Atur mikroskop pada perbesaran 100x, atur cermin sedemikian rupa agar pencahayaan masuk dengan baik.

f.       Masukkan preparat pada meja benda mikroskop dan jepit agar tidak mudah berpindah.

g.      Atur mikroskop sampai fokus dengan memutar makrometer.

h.      Setelah mengamati maka perbesaran pada lensa obyektif diubah menjadi 40x sehingga perbesaran totalnya 400x amati dengan seksama.

i.        Lepas preparat, bersihkan kaca preparat beserta penutupnya dengan tissue.

j.        Seteleah mencuci tangan, ambil sebatang tusuk gigi, gores perlahan pipi bagian dalam dengan halus hingga mendapatkan mukosa yang berupa lendir dan serpih serpih putih.

k.      Letakkan pada kaca preparat, basahi dengan air 1 tetes, kemudian beri metilin biru, tunggu selama 2 menit , tutup dengan kaca penutup.

l.        Atur mikroskop dengan perbesaran 100x, letakkan benda pada meja preparat, atur makromenter sampai fokus. Kemudian amati.

m.    Setelah selesai, rapikan dan bersihkan tempat pratikum.












BAB 3

HASIL PENGAMATAN


1.      Sel Tumbuhan


            Pada  sel tumbuhan (Kulit bawang tipis) dengan perbesaran 100x kali kami menemukan obyek bersusun rapi dan teratur dan rapat mirip tumpukan batu bata dengan  garis yang mengeliliingi tepi sel tersebut. Warnanya  transparan. pada perbesaran 400x bata tersebut terdapat bulatan , bulatan tersebut adalah inti sel.

Perbesaran 100 x                                                              Perbesaran 400 x










            Pada sel hewan (Mukosa) dengan perbesaran 100x kami melihat bercak biru gelap. Bentuknya tidak beraturan dan tidak rapi serta renggang. Dan tidak tampak garis di tepi selnya.

perbesaran 100x                                













BAB 4

 PENUTUP


1.      Kesimpulan

                                                  

a.       Sel tumbuhan berbentuk persegi panjang  bersusun dengan garis ditepinya yang disebut dinding sel  dan terlihat memiliki inti sel

b.       Sel hewan berbentuk tidak beraturan  dan bentuknya abstrak .

c.       Perbedaan yang dapat ditemukan yakni pada sel hewan tidak terdapat dinding sel , sedangkan pada tumbuhan terdapat dinding sel.



























DAFTAR PUSTAKA       

Irmaningtyas. 2013.  BIOLOGI untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Erlangga.









           

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Makalah MUTU SOLAR SEBAGAI BAHAN BAKAR MESIN DIESEL

BAB I PENDAHULUAN 1.1.         Latar Belakang              Bahan bakar solar adalah bahan bakar minyak hasil sulingan dari minyak bumi mentah bahan bakar ini berwarna kuning coklat yang jernih (Pertamina: 2005). Penggunaan solar pada umumnya adalah untuk bahan bakar pada semua jenis mesin Diesel dengan putaran tinggi (diatas 1000 rpm). Minyak solar ini  biasa disebut juga Gas Oil, Automotive Diesel Oil, High Speed Diesel  (Pertamina: 2005). 1.2.           Tujuan Penulisan Adapun tujuan penulisan dari Karya Tulis ini   adalah untuk : -           Mngetahui definisi solar -           Mengetahui cara pengukuran Cetane Number -           Mengetahui apa itu Cetane Numer -   ...

Kebiasaan-kebiasaan Buruk yang Harus Dihindari Seorang Scooterist

Sekedar iseng-iseng nulis berdasarkan pengalaman pribadi tentang kebiasaan-kebiasaan buruk yang gak boleh kita lakukan sebagai scooterist. 1.Tidak membawa toolkit,cadangan spare parts dan ban serep Ada anggapan kalau naik vespa gak bawa toolkit itu sama dengan bunuh diri.Mungkin hal itu ada benarnya     karena bayangin kalau lagi di tengah hutan belantara malem-malem trus mogok dan gak bawa toolkit tebak aja jadinya. Bisa-bisa nginep bareng sama kuntilanak tuh. Tidakmembawa ban serep juga akibatnya hampir sama dengan tidak membawa toolkit dan cadangan spare part. Dan ditambah lagi harus dorong vespa yang berat karena ban kempes ke tukang tambal ban terdekat 2.Membiarkan karet bodi aus Karet bodi aus membuat posisi mesin menjadi miring sehingga kalau dinaikin vespa jadi terasa berat sebelah. Kalau lagi turing hal ini lama kelamaan akan membebani dan bikin cepat lelah. 3.Menceperkan vespa dengan mencopot engine mounting Hal ini perlu dihindari karena dengan mencopot engine ...

Makalah Fisika Entropi

ENTROPI DISUSUN OLEH: Nyoman Chandra (13) XI MIA 1 SMA YOS SUDARSO CILACAP TAHUN PELAJARAN 2014/2015 BAB I PENDAHULUAN 1.1.          Latar Belakang             Dalam mempelajari fisika banyak istilah yang digunakan untuk mendiskripsikan suatu hal. Salah satunya dalah entropi. Untuk lebih memahami pengguanaan istilah entropi dan penerapannya maka ada perlunya kita mempelajari istilah tersebut 1.2.          Rumusan Masalah 1.       Apa yang dimaksud entropi? 2.       Bagaimana proses penemuan istilah entropi ? 3.       Bagaimana penerapan entropi dalam kehidupan sehari hari? 1.3.          Tujuan Penulisa...