Langsung ke konten utama

Laporan Pratikum Kimia Tekanan Osmotik

BAB I
PENDAHULUAN

1.1.    Dasar Teori
      Peristiwa osmosis adalah proses merembesnya pelarut dari larutan yang lebih encer ke lauran yang lebih pekat atau dari pelarut murni ke suatu larutan melalui membran sermipermiabel. Jika kedua larutan mencapai konsentrasi yang sama , osmosis akan berhenti    Tekanan osmotik tergolong sifat koligatif karena harganya bergantung pada konsentrasi dan bukan pada jenis partikel zat terlarut. Menurut Van’t Hoff, tekanan osmotik larutan-larutan encer dapat didekati dengan rumus yang serupa dengan persamaan gas ideal, yaitu:
π = MRT
 π = tekanan osmotik
n = jumlah mol zat terlarut
T = suhu absulut larutan (K)
R = tetapan gas (0,082  L atm mol-1 K-1)
Larutan-larutan yang mempunyai tekanan osmotik sama disebut isotonik. Larutan yang mempunyai tekanan osmotik lebih besar disebut hipertonik, sedangkan larutan yang tekanan osmotiknya lebih rendah disebut hipotonik.


1.2.    Rumusan Masalah
1.    Apa yang dimaksud dengan tekanan osmotis?
2.     Bagaimana Proses osmosis terjadi ?

1.3.    Tujuan Pratikum
2.    Mengetahui apa yang dimaksud tekanan osmotis
3.    Mengetahui bagaimana proses osmosis terjadi?




Bab II
Metode Pratikum
1.    Waktu & Tempat Pratikum
·    Hari /Tanggal: Rabu 19 September 2015 – 22 September 2015
·    Tempat : Rumah Kevin
2.    Alat
·    Pengaduk
·    Wadah 5 buah
3.    Bahan
·    Air secukupnya
·    Cuka 1 botol
·    Garam secukupnya
·    Telur ayam 2 buah
·    Tomat 2 buah

4.    Cara Kerja
a.    Mempersiapkan semua alat dan bahan yang dibutuhkan
b.    Menuangkan cuka pada suatu wadah kemudian memasukkan 2 telur ayam kedalamnya
c.    Menyiapkan larutan air garam pada 2 wadah yang berbeda dan air tawar pada 2 wadah yang lain
d.    Memasukkan salah satu tomat ke dalam wadah berisi air asin , tomat satunya pada wadah yang berisi air tawar. Lalu memberi tanda ketinggian air , kemudian Mengambil gambar kondisi awal keduanya
e.    Menunggu sampai telur yang terendam cuka melunak, setelah melunak , memindahkan kedua telur pada wadah yang sudah disiapkan salah satu telur pada wadah berisi air asin dan satunya lagi pada wadah berisi air tawar, lalu memberi tanda ketinggian air , kemudian mengambil gambar kondisi awal keduanya
f.    Setelah 2 hari mengamati dan memfoto kondisi ketinggian air dan bentuk bahan yang sudah dimasukkan dalam wadah.

Bab III
Hasil Pengamatan

3.1      Hasil Pengamatan    :
A.    Percobaan I Tomat

Hari ke    Larutan Garam    Air Tawar      
    Kondisi    Tinggi    Kondisi    Tinggi air      
1(pertama dimasukkan)    Buah masih segar        Buah masih segar          
2    Buah mengkerut    tetap    Buah segar dan membesar    Berkurang ± 0.5cm   
B.     Percobaan II Telur
Tanggal 19 – 20 September 2015: Perendaman telur dengan cuka
Tanggal 20 September 2015:

Hari ke    Air Tawar    Larutan Garam      
1 (pertama dimasukkan)    a.         Telur tenggelam
b    a.         Telur mengapung
b.               
2    a.         Telur tenggelam
b.         tinggi larutan berkurang ±0.5cm
c.         Telur bertambah besar    a.         Telur mengapung dan air keruh
b.         Tinggi larutan tetap
c.         Besarnya telur tetap   
3.2.   Analisis Data    :
1.    Diskusi Percobaan I 
·      Larutan garam jenuh lebih pekat dibandingkan air tawar
·      Tomat yang dimasukkan ke dalam larutan garam jenuh lebih mengkerut dibandingkan dimasukkan ke dalam air tawar. Hal ini disebabkan larutan garam jenuh lebih pekat dibandingkan larutan air tawar,sehingga terjadi peristiwa osmosis yang memindahkan air dari tomat ke air garam sehingga menyebabkan tomat mengkerut.  Sedangkan Buah-buhan yang dimasukkan ke dalam air tawar mengembang karena terjadi osmosis dari air ke dalam tomat
·      Larutan yang mempunyai tekanan osmosis lebih rendah dari yang lain disebut larutan Hipotonis(air tawar).Larutan yang mempunyai tekanan lebih tinggi dari yang lain disebut larutan Hipertonis (air garam)
2.    Diskusi Percobaan II
Hasil dari diskusi adalah :
·      Kulit telur dihilangkan menggunakan larutan CH3COOH (asam cuka) ini merupakan larutan bersifat asam lemah yang befungsi untuk mengupas cangkang telur bagian yang keras.
·      Telur yang dimasukkan ke dalam larutan garam jenuh menjadi mengkerut. Hal ini disebabkan larutan garam jenuh lebih pekat dibandingkan air di dalam telur. Telur yang dimasukkan ke dalam air tawar menjadi mengembang. Hal ini disebabkan karena air di dalam telur lebih pekat dibandingkan dengan air tawar
BAB IV
PENUTUP


3.1.     Kesimpulan
1.    Peristiwa osmosis adalah proses merembesnya pelarut dari larutan yang lebih encer ke lauran yang lebih pekat atau dari pelarut murni ke suatu larutan melalui membran sermipermiabel. Contohnya dalam praktikum ini :Pembesaran buah tomat saat direndam di air tawar selama 2 hari dan pembesaran telur ayam yang kulitnya sudah dilunakkan saat direndam di air tawar selama 2 hari pada keduanya terjadi osmosis yang berupa merembesnya air dari luar menuju kedalam buah atau telur karena air tawar yang lebih encer daripada cairan dalam buah atau telur tersebut.

2.    Tekanan Osmotik adalah tekanan yang dapat menghentikan proses terjadinya osmosis


















DAFTAR PUSTAKA


Wulandari Tri Erma.dkk. 2015. Kimia . Klaten: Intan Pariwara





























Lampiran:






gambar 1Telur di air asin Hari I



-   


gambar 2Telur di air tawar hari I





gambar 3telur di air asin hari 2












-    gambar 4 telur di air tawar hari ke 2

-   





tomat hari ke  1 asin
        gambar tomat hari ke 2 air tawar                                     gambar 3tomat hari ke 1 air tawar



                gambar 4tomat hari ke 2 air asin




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Makalah MUTU SOLAR SEBAGAI BAHAN BAKAR MESIN DIESEL

BAB I PENDAHULUAN 1.1.         Latar Belakang              Bahan bakar solar adalah bahan bakar minyak hasil sulingan dari minyak bumi mentah bahan bakar ini berwarna kuning coklat yang jernih (Pertamina: 2005). Penggunaan solar pada umumnya adalah untuk bahan bakar pada semua jenis mesin Diesel dengan putaran tinggi (diatas 1000 rpm). Minyak solar ini  biasa disebut juga Gas Oil, Automotive Diesel Oil, High Speed Diesel  (Pertamina: 2005). 1.2.           Tujuan Penulisan Adapun tujuan penulisan dari Karya Tulis ini   adalah untuk : -           Mngetahui definisi solar -           Mengetahui cara pengukuran Cetane Number -           Mengetahui apa itu Cetane Numer -   ...

Kebiasaan-kebiasaan Buruk yang Harus Dihindari Seorang Scooterist

Sekedar iseng-iseng nulis berdasarkan pengalaman pribadi tentang kebiasaan-kebiasaan buruk yang gak boleh kita lakukan sebagai scooterist. 1.Tidak membawa toolkit,cadangan spare parts dan ban serep Ada anggapan kalau naik vespa gak bawa toolkit itu sama dengan bunuh diri.Mungkin hal itu ada benarnya     karena bayangin kalau lagi di tengah hutan belantara malem-malem trus mogok dan gak bawa toolkit tebak aja jadinya. Bisa-bisa nginep bareng sama kuntilanak tuh. Tidakmembawa ban serep juga akibatnya hampir sama dengan tidak membawa toolkit dan cadangan spare part. Dan ditambah lagi harus dorong vespa yang berat karena ban kempes ke tukang tambal ban terdekat 2.Membiarkan karet bodi aus Karet bodi aus membuat posisi mesin menjadi miring sehingga kalau dinaikin vespa jadi terasa berat sebelah. Kalau lagi turing hal ini lama kelamaan akan membebani dan bikin cepat lelah. 3.Menceperkan vespa dengan mencopot engine mounting Hal ini perlu dihindari karena dengan mencopot engine ...

Makalah Fisika Entropi

ENTROPI DISUSUN OLEH: Nyoman Chandra (13) XI MIA 1 SMA YOS SUDARSO CILACAP TAHUN PELAJARAN 2014/2015 BAB I PENDAHULUAN 1.1.          Latar Belakang             Dalam mempelajari fisika banyak istilah yang digunakan untuk mendiskripsikan suatu hal. Salah satunya dalah entropi. Untuk lebih memahami pengguanaan istilah entropi dan penerapannya maka ada perlunya kita mempelajari istilah tersebut 1.2.          Rumusan Masalah 1.       Apa yang dimaksud entropi? 2.       Bagaimana proses penemuan istilah entropi ? 3.       Bagaimana penerapan entropi dalam kehidupan sehari hari? 1.3.          Tujuan Penulisa...